Senin, 01 Oktober 2018

Evaporasi Potensial

Evapotranspirasi sangat erat berkaitan dengan kebutuhan air tanaman. Kebutuhan air tanaman adalah sejumlah air yang dibutuhkan untuk mengganti air yang hilang akibat penguapan. Penguapan dalam hal ini meliputi penguapan dari permukaan air  dan daun-daun tanaman. Bila kedua proses terjadi bersamaan, maka terjadilah evapotranspirasi, yaitu gabungan dari proses penguapan air bebas (evaporasi) dan penguapan melalui tanaman (transpirasi).

Evaporasi potensial (ETo) adalah nilai yang menggambarkan kebutuhan lingkungan, sekumpulan vegetasi, atau kawasan pertanian untuk melakukan evapotranspirasi yang ditentukan oleh beberapa faktor, seperti intensitas penyinaran matahari, kecepatan angin, luas daun, temperatur udara, dan tekanan udara. Evaporasi potensial dipengaruhi oleh iklim dan bergantung pada letak lintang. Dalam menghitung evaporasi potensial banyak metode yang bisa digunakan, salah satu metode untuk menghitung evaporasi potensial yang paling sering dipakai yaitu metode Penman Modifikasi (Soemarto, 1995). Rumus Penman Modifikasi membutuhkan lebih banyak data terukur, yaitu suhu udara bulanan rerata (t, 0C), kelembaban relatif bulanan rerata (RH, %), kecerahan matahari bulanan (n/N, %), kecepatan angin bulanan rerata (u, m/s), dan letak lintang daerah yang ditinjau. Perhitungan ETo berdasarkan rumus Penman di daerah Indonesia adalah sebagai berikut:

ETo     = c x ETo*                                                                               (1)
ETo*   = W (0,75 Rs – Rn1) + (1 – W). f(u). (ea – ed)                       (2)

Dengan :
W       =  Faktor yang berhubungan dengan suhu dan elevasi.
Rs       =  Radiasi gelombang pendek, dalam satuan evaporasi ekivalen (mm/hari)
Rs       =  (0,25 + 0,54 n/N) Ra
Ra       = Radiasi gelombang pendek yang memenuhi batas luas atmosfir atau angka angot (mm/hari)
Rn        =  Radiasi bersih gelombang panjang (mm/hari)
Rn1       =  f(t).f(ed).f(n/N) 
F (t)     =  Fungsi suhu σ . Ta4
f (ed)   =  Fungsi tekanan uap  =  0,34 – (0,044.ed0,5)
f (n/N) =  Fungsi kecerahan matahari  =  0,1 + (0,9.n/N)
f (U)    = Fungsi kecepatan angin pada ketinggian 2 meter (m/dt)
            =  0,27 (1 + 0,864 U)
 (ea-ed)  =  Angka koreksi Penman yang besarnya mempertimbangkan perbedaan cuaca
ed        =  ea . RH
ea        =  Tekanan uap sebenarnya = f (t)
RH      =  Kelembaban udara relatif (%)
         C         =  Angka koreksi Penman yang besarnya mempertimbangkan perbedaan cuaca.

Sumber :

Soemarto, C.D. 1995. Hidrologi Teknik. Erlangga. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar